Pages

Subscribe:

Sabtu, 05 Mei 2012

TINGKAT KESADARAN ORANG TUA GAMPONG BALEE BAROH BLUEK TERHADAP PENDIDIKAN AGAMA BAGI ANAK

Tingkat kesadaran Orang tua terhadap Pentingnya Belajar Materi Pendidikan Agama di Gampong Balee Baroh Bluek. Oleh: Rasimah, S. Pdi
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan Giografis Gampong Bale Baroh Bluek Kecamatan Indrajaya merupakan salah salah Gampong yang berada dalam kecamatan indra jaya yang letaknya di sebelah Barat Ibu Kota Kecamatan dengan nama Ibu Kota Kecamatan ialah Caleue dengan Luas Wilayahnya 32, 02 K2 Wilayah ini terdiri dari 15 Gampong dan 5 Kemukiman. Adapun Gampong Bale Baroh Bluek yang terletak di dalam Kemukiman Bluek grong-grong dengan jumlah Dusunnya yaitu 3 Dusun nyakni Dusun Melur, Dusun Mawar dan Dusun Melati. Jarak Gampong Bale Baroh Bluek dengan ibu kota kecamatan 4 Km jarak dengan Ibu Kota Kabupaten 12 Km, sedangkan jarak dengan Ibu Kota Propinsi 66 Km Gampong Bale Boroh Bluek Merupakan Daratan Rendah Yang membujur dari barat ke timur yang berhadapan dengan Gampong Lamreuneung Adapun batas – batas Gampong Bale Baroh Bluek Sebagai berikut: -. Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Melayu -. Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Lamkabu -. Sebelah Utara berbatasan dengan Teungoh Blang dan Gampong Meunasah Guci. -. Sebelah Selatan berbatasan dengan Gampong Lamreuneung. Gampong Bale Baroh Bluek merupakan daerah pertanian yang mempunyai dua musim yaitu: musim kemarau dan musim hujan, musim kemarau dimulai dari september sampai akhir bulan agustus. Sedangkan musim hujan di mulai dari awal bulan september sampai akhir bulan Mei setiap tahunnya. 2. Keadaan penduduk Perkembagan suatu wilayah sangat di pengaruhi dengan perkembangan penduduknya baik ditinjau dari segi kuwalitas maupun Kuwantitas. Oleh sebab itu penduduk merupakan bagian yang sangat penting dalam perkembangan dan pembagunan suatu Wilayah. Dari hasil sensus tahun 2010 jumlah penduduk Gampong Bale Baroh Bluek adalah 368 jiwa yang terdiri dari 167 kepala keluarga dengan perincian, 170 Orang Laki-laki dan 198 Orang Perempuan untuk lebih jelasnya bisa di lihat sebagaimana pada tabel berikut ini: Tabel 3. 1. Keadaan Masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek Menurut Umur Umur Laki-Laki Perempuan Menurut Umur 00 - 05 4 6 10 06 - 12 7 11 18 13 - 20 16 19 35 21 - 30 24 36 60 31 - 45 39 41 80 46 - 60 62 71 133 61 - Keatas 18 16 34 Jumlah 170 198 368 Sumber Keuchik Gampong Balee Baroh Bluek pada Tanggal 23 April 2011 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Jumlah penduduk laki-laki Dewasa dan anak-anak 170 jiwa dan perempuan 198 jiwa perempuan dewasa dan anak-anak, jumlah masyarakat gampong balee baroh bluek lebih banyak di nominasi perempuan ketimbang dengan laki-laki sebagaimana yang tergambarkan pada tabel diatas. 3. Mata Pencaharian Kebutuhan hidup selalu mendorong manusia untuk berkerja dinamika wilayah dalam kenyataan dapat memberi kesan- kesan mengenai tingkat kesediaan dalam memenuhi kebutuhan hidup untuk melaksanakan kegiatan usaha.Dinamika di wilayah dapat juga berlaku sebagai lingkungan hidup yang mempengaruhi orientasi serta pertimbangan manusia dan akhirnya mempengaruhi kelangsungan maupun kegiatan manusia lingkungan yang lebih serasi bagi usaha masyarakat di Gampong Bale Baroh Bluek adalah pertanian , faktor ini adalah tersedia lahan yang luas.namun selain faktor pertanian ada juga berkerja di sektor lain. Adapun hasil produksi masyarakat Gampong Bale Baroh Bluek Dapat di rincikan sebagai berikut: 1. Hasil pertanian yang terdiri dari tanaman padi ,kacang, bawang , dan lain-lain. 2. Hasil perkebunan adalah kelapa ,pinang dan pisang. 3. Hasil perternakan adalah sapi, kambing ,ayam , dan bebek. Akan tetapi manyoritas Masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek bermata pencaharian petani dan Buruh Tani sementara pekerjaan yang lain hanyalah sampingan seperti berjualan, peternakan atau perkebunan . Untuk lebih jelas tentang mata pencaharian penduduk di Gampong Bale Baroh Bluek dapat di lihat sebagaimana yang tersebut pada Tabel di Bawah Ini : Tabel 3. 2. Keadaan Mata Pencaharian Masyarakat di Gampong Balee Baroh Bluek Kecamatan Indera Jaya No Mata Pencaharian Jumlah KK Persentase Ket 1 2 3 4 5 6 Petani/ Buruh Tani Tukang Ojek Pedagang Pegawai Negeri Pekebun Dan Lain-lain 146 - 12 2 3 4 85,00 % - 9, 70 % 1, 05 % 1, 25 % 3, 00 % J u m l a h 167 100 % Sumber Keuchik Gampong Balee Baroh Bluek. pada Tanggal 13 Februari 2011 Dari tabel di atas menunjukan bahwa rata-rata mata pencaharian penduduk di Gampong bale baroh bluek ialah Tani/ Buruh Tani 85. 00 % bermata pencaharian sebagai petani/ buruh tani, ini merupakan suatu angka yang sangat besar .hal ini disebabkan karena tersedianya areal pertanian yang luas dan subur disamping itu bermata pencaharian yang lain seperti pekebun dengan persentase 1, 25%, pegawai negeri dengan persentase 1, 05%,dan pedagang 9, 70%, dan lain-lain, 3, 00% ada juga yang berkerja terdiri dari anak – anak dan orang tua yang sangat tua 4. Pendidikan Pendidikan merupakan sarana yang sangat vital dalam rangka mengsukseskan pembagunan Nasional yang sekaligus membentuk manusia seutuhnya, yaitu lahir dan batin. Pendidikan masyarakat Bale Baroh Bluek masih sangat rendah ,bila dibandingkan dengan daerah – daerah lain di kabupaten pidie, keiginan masyarakat untuk mendidik anaknya masih sangat terbatas baik dengan menyangkut dengan pendidikan formal maupun pendidikan non formal dan mereka lebih mengutamakan atau mengarahkan anak-anaknya untuk mencari uang. Dari uraian di atas jelas menunjukkan yang bahwa manyoritas Orang Tua di Gampong Balee Baroh Bluek, kepedulian Orang tua terhadap pentingnya pendidikan bagi sianak masih sangat minim di mana dari hasil wawancara dengan Bapak Pjs. Sektaris Gampong Balee Baroh Bluek dimana beliau menjelaskan bahwa “Sebagian masyarakat lebih menyadari terhadap pentingnya pendidikan terutama bagi anak – anak, yang merupakan generasi penerus bangsa, negara dan agama. Namun sebagian besar masih menganggap pendidikan hanya sekedar bisa baca tulis saja, mereka lebih mengutamakan pada kebutuhan ekonomi, pada prinsipnya mereka beranggapan bahwa kebahagiaan seseorang di ukur dari kekayaan yang dimiliki bukan dari ilmu yang di miliki.” Hal ini merupakan anggapan yang sangat keliru dan salah, karena pendidikan membuat orang bahagia dunia dan akhirat. hasil wawancara dengan Keuchik Gampong bahwa “masyarakat di Gampong Bale Baroh Bluk belum menghayati arti pentingnya pendidikan dalam kehidupan di dunia ini, mereka lebih mengutamakan ekonomi keluarga sehingga mereka kesulitan dalam mendidik anak-anaknya.” Dari pendapat diatas dapat di simpulkan bahwa masyarakat Gampong Bale Baroh Bluek masih kurang memahami makna pendidikan dalam kelangsungan hidup manusia ini. Bahkan seseorang di ukur dengan harta yang dimiliki oleh orang tersebut, sehingga sebagian besar dari Kepala keluarga yang ada di Gampong Balee Baroh Bluek rata-rata menamatkan SD/MIN. Untuk lebih jelas mengenai keadaan pendidkan masyarakat Gampong Bale Baroh Bluek dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan Sekgam Gampong Balee Baroh Bluek dan Dokumentasi yang ada pada Kantor Gampong mengenai keadaan pendidikan Masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. 3. Keadaan Pendidikan Masyarakat Di Gampong Bale Baroh Bluek Kecamatan Bale Baroh Bluek No Tingkat Pendidikan Jumlah KK Persentase Ket 1 2 3 4 5 6 Sarjana Diploma SMA/MAN SMP/ MTsN SD/ MIN Belum Sekolah 2 6 77 108 126 59 2 % 4 % 19 % 27 % 32 % 17 % J u m l a h 167 100 % Sumber Kantor Keuchik Gampong Balee Baroh Bluek pada Tanggal 23 April 2011. Dari tabel yang telah penulis paparkan di atas jelas menunjukkan rendahnya tingkat pendidikan Masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek dengan rata-tara masyarakat berpendidikan SD/MIN dengan persentase 32%, dan yang berpendidikan SMP/ MTsN dengan persentase, 27%, yang berpendidikan SMA/ MAN, 19% di susul yang belum sekolah dengan persentase 17%, yang mencicipi pendidikan DII sebanyak 4% dan yang terakhir paling sedikit masyarakat Balee Baroh Bluek yang menamatkan Sarjana dengan tingkat persentase ialah, 2%. Maka berdasarkan tabel diatas tergambarkan bagaimana tingakat pendidikan masyarakat Balee Baroh Bluek yaitu dengan rata-rata menamatkan SD/MIN dan SMP/MTsN. B. Bentuk-bentuk Kesulitan Belajar Anak. Bentuk kesulitan belajar pada anak di gampong Balee Baroh Bluek diakibatkan oleh bermacam-macam faktor hal ini diketahui setelah penulis mewawancarai para pejabat gampong tersebut Dari hasil wawancara penulis dengan Bapak Pjs. Sekgam (Sektaris Gampong Balee Baroh Bluek beliau menjelaskan banyak sekali faktor yang menjadi kesulitan belajar anak di dalam masyarakat di antaranya ialah : 1. Minimnya Pengetahuan orang tua terhadap pentingnya peran orang tua dalam memberi bimbingan pada anak-anaknya. 2. Terbatasnya waktu orang tua dalam mendampingi anaknya sewaktu melakukan belajar. 3. Tidak tersedianya Buku bacaan bagi sianak 4. Minimnya waktu yang dimiliki oleh anak-anak pada malam hari karena anak-anak sehabis magrib melakukan pengajian pulang dari pengajian jam 10 sehingga anak-anak merasa ngantuk. . Sehingga kesulitan yang dirasakan oleh sianak tidak di temukan solusi sehingga imbas yang dirasakan oleh sianak yaitu menurunnya prestasi belajar sianak ketika disekolah. Dalam wawancara dengan para Orang tua yang ada di Gampong Balee Baroh Bluek mengenai kesulitan-kesulitan belajar yang terjadi pada anak-anak mereka dalam hal ini penulis mewawancarai ibu Absah (54 Tahun) dan Ibu Ida (30 Tahun) mereka menjelaskan kesulitan-kesulitan yang di alami oleh anak-anak ialah: a. Tidak serius dalam mengikuti kegiatan belajar Ketidak seriusan anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek dalam melakukan kegiatan belajar diakibatkan dari keributan atau permainan yang dilakukan oleh anak-anak tetangga yaitu anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya, ini merupakan kesulitan yang paling sering terjadi sehingga pelajaran atau materi yang dia pelajari tidak bisa karena ia terganggu pikirannya untuk melakukan kegiatan belajar dan hal ini membuat para anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek menurunya prestasi belajar disekolah. Keseriusan dalam melakukan pembelajaran sangat dibutuhkan karena dengan adanya kosentrasi anak-anak akan mudah memahami pelajaran atau materi yang sedang di pelajarinya sehingga anak-anak bisa meningkatkan prestasi belajarnya disekolah khususnya pada materi pendidikan agama Islam. b. Kesulitan dalam membaca dengan benar. Kesulilitan dalam membaca atau tidak bisa membaca ini merupakan kesulitan yang paling berbahaya, menurut penulis karena seorang anak dengan tidak dapat membaca dia pasti tidak akan dapat belajar mata pelajaran apapun, sehingga seorang anak yang tidak bisa membaca dia hanya bisa duduk dan mendengar ketika gurunya memberi pelajaran dan dia bahkan tidak bisa mengulang dari materi apa saja yang diberikan oleh gurunya disekolah, hal ini membuat anak-anak tidak mengerti dengan materi yang di sampaikan oleh gurunya Hasil wawancara dengan para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek untuk mengetahui bentuk-bentuk kesulitan anak dalam belajar diketahui ada dua macam kesulitan anak-anak digampong Balee Baroh Bluek dalam belajar yaitu “tidak serius dalam mengikuti melakukan pelajaran dan kesulitan dalam membaca dengan benar ” Adapun bentuk-bentuk kesulitan belajar yang dirasakan oleh anak-anak di gampong Balee baroh Bluek dari hasil penyebaran angket diketahui bahwa “sebagian besar dari mereka menjawab tidak ada buku bacaan dan tidak pernah melakukan usaha dalam mengatasi kesulitan tersebut bahkan tidak pernah melakukan belajar secara berkelompok dan tak pernah mendapatkan pengawasan atau di dampingi oleh orang tuanya”. Adapun dari hasil penyebaran angket pada anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek dengan menggunakan beberapa Alternatif jawaban pilihan cos yaitu Tidak tau cara belajar, terganggu oleh tetangga dan tidak ada buku bacaan, dari hasil penyebaran angket mengenai bentuk-bentuk kesulitan belajar yang dirasakan oleh setiap siswa diketahui bahwa sebagian besar dari mereka menjawab tidak ada buku bacaan, untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 4. Bentuk-Bentuk Kesulitan Belajar Yang Dirasakan Oleh Anak No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Tidak tau cara belajar Terganggu oleh tetangga Tidak ada buku bacaan 13 6 6 50 % 25 % 25 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 13 April 2011 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar anak di Gampong Balee Baroh Bluek mereka sebagian besar tidak tau cara belajar dalam melakukan kegiatan belajarnya dengen persentase yaitu 50 % sedangakan faktor terganggu oleh tetangga memiliki persentase 25 % dan tidak adanya buku bacaan memiliki persentase 25 %. Dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan dapat diketahui bahwa penyebab kesulitan belajar yang terjadi pada anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek disebabkan oleh dua faktor di antaranya ialah Faktor pendidikan orang tua dan ketidak fahamnya orang tua dalam membimbing anaknya, sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan para responden yaitu para orang tua anak-anak gampong balee baroh bluek dengan alternatif jawaban yaitu tidak serius dalam mengikuti melakukan pelajaran dan kesulitan membaca dengan benar atau tidak bisa membaca sama sekali Dari hasil wawancara dengan para orang tua Gampong Balee baroh Bluek, yang penulis jadikan sebagai responden mengenai bentuk-bentuk kesulitan belajar pada anak dalam hal ini penulis mewawancarai Ibu Absah dan Ibu Erfina “keduanya menjawab tidak bisa membimbing ketika anak-anaknya memiliki kesulitan dalam melaksanakan kegiatan belajar.” Untuk membuktikan kebenaran apa yang di jawab oleh ibu Absah dan Ibu Erfina penulis melakukan observasi dikediamannya, dari observasi yang penulis lakukan terbukti bahwa para orang tua tidak mendampingi anaknya ketika mereka sedang melakukan kegiatan belajar. Dari observasi yang penulis paparkan di atas menunjukkan bahwa sebagian besar para orang tua tidak tau cara membimbing anaknya dalam melakukan kegiatan belajar, bahkan tidak mendampinginya sama sekali, maka jelas dalam hal ini anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek harus melakukan usaha-usaha sendiri dalam mengatasi hambatan dalam belajarnya. Usaha-usaha yang di lakukan oleh anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek untuk memecahkan persoalan ketika mendapatkan kesulitan belajarnya, dari sebaran angket yang penulis lakukan dengan pertanyaan pernahkan anak-anak melakukan kerja kelompok ketika menemukan kesulitan belajar dengan beberapa Alternatif jawaban yaitu Tidak, kadang-kadang, pernah dan tidak sama sekali untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 5. Usaha-Usaha Yang Di lakukan Oleh Anak-Anak No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Ya Tidak Sama Sekali Kadang-kadang 4 13 6 16 % 50 % 26 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 13 April 2011 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa usaha-usaha yang dilakukan oleh sebagian besar anak di Gampong Balee Baroh Bluek dalam mengatasi kesulitan belajarnya ialah sebagian besar dari mereka menjawab tidak sama sekali dengan persentase 50% hanya 26% yang menjawab kadang-kadang melakukan dan paling sedikit yang menjawab ya yaitu dengan persentase 16%, maka dari hasil sebaran angket dapat disimpulkan bahwa anak-anak di Gampong Balee baroh Bluek sebagian besar tidak melakukan usaha dalam memecahkan persoalan belajarnya. Cara lain yang dapat dilakukan oleh para anak ketika menemukan kesulitan dalam belajarnya ialah dengan melakukan kerja kelompok, karena dengan adanya kerja kelompok anak-anak dapat menyelesaikan setiap kesulitan dalam belajarnya, dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan pada anak-anak dei Gampong Balee Baroh Bluek dengan pertanyaan pernahkah melakukan kerja kelompok ketika menemukan kesulitan dalam belajar dengan Alternatif jawaban yaitu Tidak, kadang-kadang, pernah dan tidak sama sekali. Hasil sebaran angket diketahui bahwa sebagian besar anak melakukan kerja kelumpok kadang-kadang dan sangat minim yang menjawab pernah, untuk lebih jelasnya bisa dapat di ketahui sebagaimana yang tergambarkan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 6. Anak-anak Melakukan Kerja Kelompok Ketika Adanya Kesulitan dalam Belajar. No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. Tidak Kadang-kadang Pernah Tidak Samasekali 2 13 6 4 5 % 55 % 25 % 15 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 13 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek melakukan kerja kelompok kadang-kadang dengan persentase yaitu 55% sedangkan yang menjawab pernah melakukan kerja kelompok 25% dan yang menjawab tidak dan tidak sama sekali yaitu 20%, maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek tidak melaksanakan kerja kelompok ketika adanya kendala dalam belajar, hanya sebagian kecil saja yang melakukan kerja kelompok ketika adanya kesulitan dalam belajarnya. Adapaun upaya yang digunakan oleh para orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar pada anak yaitu menyuruh menanyakan pada teman dan menanyakan pada abang leting pada tetangga yang ada disebelah rumahnya (pada orang yang lebih mengerti), hal ini diketahui setelah penulis mewawancarai beberapa orang tua di gampong Balee Baroh Bluek, dan hanya beberapa saja yang menjawabnya dengan mendampingi anaknya dalam kegiatan belajar. Dari hasil penyebaran anket yang penulis lakukan pada anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek mengenai upaya yang dilakukan oleh orang tua sebagaimana bisa kita lihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 7. Upaya Yang Di lakukan Oleh Orang Tua No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. Mendampingi dalam belajar Menyuruh berhenti belajar Mengajari a dan c 4 2 6 13 50 % 8 % 26 % 16 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 13 April 2011 Dari gambaran tabel diatas menunjukkan sebagian besar para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek mendampingi anaknya dalam belajar dengan persentase yaitu 50% dan menajari ketika adanya kesulitan belajar dengan persentase 26% bahkan ada diantara para orang tua yang mendampingi dalam belajar serta mengajarinya, hanya 8% para orang tua menyuruh anaknya berhenti belajar. Dari uraian tabel di atas menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh sebagian besar orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek dalam mengatasi kesulitan belajarnya ialah mendampingi dan mengajari belajar anaknya. “Akan tetapi lain halnya dengan Ibu Erfiana dan Ibu Indrawati keduanya menggunakan usaha penambahan jam belajar pada anaknya ketika sekolah sudah selesai dan memberikan uang lebih setiap bulannya kepada guru tersebut. Kesadaran Orang tua Gampong Balee Baroh Bluek dalam mewujudkan keberhasilan bagi sianak dalam mencicipi ilmu pendidikan khususnya pendidikan agama masih sangat kurang pada hal perang orang tua terhadap sianak sangat terpengaruh karena sianak lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak-anaknya dirumah, maka yang sangat berperan/pelaku utama yang memberi pendidikan inti bagi sianak adalah orang tua. di dalam pendidikan agama orang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam keluarga yang selalu dan hampir setiap saat bersama-sama anak-anaknya. Dari hasil observasi di lapangan penulis menemukan “bahwa para Orang Tua di Gampong Balee Baroh Bluek kurang menyadari bahwa kesulitan belajar anak merupakan suatu problema yang serius yang perlu dianalisa dan dicarikan solusi terhadap pemecahannya dan tidak ada kemauan atau niat dari para Orang Tua di Gampong Balee Baroh Bluek dalam mencari solusi khusus dalam mengatasinya” Dari hasil wawancara yang penulis paparkan di atas menunjukkan keinginan para orang tua Gampong Balee Baroh Bluek untuk mengetahui kesulitan belajar anak hanya mendengar ketika ada keluhan dari para anaknya, dan minimnya pengawasan yang dilakukan para orang tua dalam mengawasi ketika anaknya melakukan kegiatan belajar. C. Tingkat kesadaran Orang tua terhadap Pentingnya Belajar Materi Pendidikan Agama. Dalam kaitannya dengan pendidikan agama khususnya agama Islam,orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek sangat yakin bahwa pendidikan agama islam bagi anak dan setiap individu manusia yang berketurunan muslim atau muslimah bahwa belajar pendidikan Agama Islam sesuatu yang sifatnya fardu ain atau wajib dilaksanakan oleh setiap individu muslim atau muslimah, Sebagaimana wawancara yang penulis lakukan dengan seorang ayah dari anak di Gampong Balee Baroh Bluek yang bernama Tgk. Nasruddin (Imam Meunasah Gampong balee Baroh Bluek), “kata beliau begitu pentingnya pendidikan agama untuk dipelajari dan dipahami oleh setiap pemeluk agama tersebut (Islam) maka muslim dan muslimah wajib mencari dan memahami Islam sebagai bekal aqidah (ad-dinul Islam) sehingga tidak ada perbedaan bagi seorang muslim untuk mempelajari Agama.” Dari hasil wawancara dengan Sekgam Balee Baroh Bluek yang penulis lakukan diketahui “bahwa para orang tua anak-anak sangat sadar akan pentingnya belajar materi pendidikan agama, baik materi pendidikan Agama disekolah maupun pendidikan Agama di pesantren”. Keduanya sangat bermanfaat dalam kehidupan Dunia dan Akhirat, akan tetapi para orang tua tidak pernah mendampingi anaknya ketika sedang belajar, hal ini terbukti dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan pada tanggal 18 April 2011 pada anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek dengan pertanyaan angket yaitu apakah kegiatan belajar anda didampingi oleh orang tua dengan alternatif jawaban yaitu ya, kadang-kadang dan tidak. Hasil sebaran angket tersebut penulis persentasekan sebagaimana yang tergambarkan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 8. Kegiatan Belajar anak di dampingi oleh orang tua No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Ya Kadang-kadang Tidak 3 5 17 5 % 20 % 75 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek tidak di dampingi oleh orang tuanya dalam belajar dengen jumlah persentase yaitu 75% dan kadang-kadang mendampinginya dengan persentase yaitu 20% sedangkan yang menjawab tidak pernah mendampingi dengan jumlah persentase yaitu 5% maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek tidak didampingi oleh orang tuanya ketika dalam belajar, hanya sebagian kecil saja yang mendampinginya. Dalam wawancara yang penulis lakukan dengan ibu Anisah mengenai tingkat kesadarannya terhadap pentingnya belajar agama yaitu “Kiat-kiat yang dilakukan oleh para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek pada anaknya agar anaknya mau dalam menuntut ilmu pendidikan agama. Adapun kiat-kiat yang dilakukan ialah: Menjelaskan kepada anaknya terhadap kepentingan ilmu pendidikan agama dalam menjalankan ibadah dan memberikan pengertian kepada anaknya yang bahwa ilmu pendidikan agama penting baik dalam kehidupan Dunia maupun kehidupan di hari kiamat.” Ilmu agama sebagai sebuah kebutuhan wajib sangat diperlukan karena setiap individu yang telah memenuhi syarat dituntut untuk menjalankan kewajibannya kepada Allah SWT sebagai manifestasi ketaqwaan insani, akan tetapi dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan mengenai banyaknya melakukan pembelajaran di rumah dalam seminggu, adapun persentasenya dapat di lihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. 9. Kegiatan Belajar anak dalam satu minggu No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. 1 kali 3 Kali 6 Kali 7 Kali 14 7 3 1 60 % 30 % 8 % 2 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek melakukan kegiatan belajar dalam satu minggu yaitu 1 kali dengan tingkat persentase yaitu 60%, dan yang melakukan 3 kali dengen jumlah persentase yaitu 30% dan yang melakukan 6 kali dengan persentase yaitu 8% sedangkan yang menjawab 7 kali dalam seminggu yang paling minim dengan jumlah persentase 2% maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek hanya 1 kali melakukan kegiatan belajar dalam satu minggu. Ketidak tahuan/ kurang sadarnya para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek terhadap pentingnya pendidikan agama dalam wawancara yang penulis lakukan dengan salah satu orang tua anak yaitu Tgk. Nasruddin mengenai kesadaran para orang tua terhadap pentingya pendidikan agama bagi anak beliau menjelaskan bahwa “Ilmu pendidikan agama bagi anak sangat penting dan wajib bahkan seorang anak haram bersekolah sebelum di menuntut ilmu agama (mengaji). Lebih lanjut beliau menjelaskan alasannya yaitu pentingnya pemahaman terhadap nilai-nilai agama tentu memiliki konsekwensi duniawi maupun ukhrawi, berbeda dengan ilmu-ilmu lainnya (selain ilmu agama), bila mana seseorang tidak mengetahuinya maka konsekwensinya hanya berlaku terhadap individu tersebut secara duniawi saja karena ilmu tersebut bersifat kifayah. Ilmu umum sekalipun memiliki korelasi positif dengan ilmu agama tetapi tidak mutlak harus dipahami oleh setiap muslim/muslimah, akan tetapi bukan berarti juga tidak harus dipahami atau dipelajari oleh semua pribadi muslim. Individu lain yang menguasai bidang tertentu hendaknya mampu membantu dan membina masyarakat yang tidak menguasai bidang tersebut. Masyarakat yang menguasai sesuai dengan keahliannya diharapkan memberi dampak bagi masyarakat lainnya yang awam dalam bidang tersebut sedangkan dalam bidang agama, belajar atau menguasai bidang tersebut bersifat ain atau wajib dilaksanakan.” Dari hasil wawancara yang panjang lebar yang telah penulis uraikan diatas menunjukkan sikap yang begitu sadar seorang orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama bagi setiap anak lebih lanjut penulis juga mewawan cara seorang Kepala rumah tangga Kasummi (Janda Korban Dom yang memiliki 7 Orang anak) menurut beliau berikut liputan jawaban aslinya : Berikut ini adalah kutipan wawancaranya yang penulis sajikan dalam bentuk bahasa Aceh dan penulis juga memaknainya dalam bahasa Indonesia beliau menguraikan bahwa “Pendidikan Agama Islam that peunteng keu aneuk miet ban-bandum peu lom saatnyou lethat ka dipeukristen u reung lagei long dunge sideh di banda aceh perte mahasiswa, nyan yang jak-jak sikula nah ayut teuh,… maka jih jilon aneuk lubeh got beudijak beut bak pasantren dari pada kujak jok bak sikula” (Artinya Pendidikan agama Islam cukup penting bagi anak-anak semua lebih lagi saat ini, banyak sekali yang sudah dijadikan kristen anak-anak yang belum mantap dengan ilmu pendidikan agamanya seperti yang saya dengar di Banda Aceh mereka mahasiswa, anak-anak yang kuliah yang belum mantap dengan ilmu pendidikan Agama diragukan,…makanya kalau saya anak-anak lebih baik saya arahkan kepasantren dari pada pergi kesekolah.” Maka dalam wawancara diatas jelas-jelas menunjukkan kesadaran seorang orang tua yang begitu dalam terhadap pentinggnya pendidikan agama terhada para anak-anaknya agar mereka mempunyai akhlakul karimah dan menjadi anak yang saleh dan salehah sehingga akidah yang dimilikinya menjadi kuat dan tidak mudah untuk dimasuki ajaran-ajaran yang lainnya karena pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan siswa terhadap Allah SWT Tujuan pendidikan Islam yang sejalan dengan misi Islam yaitu mempertinggi nilai-nilai akhlak hingga mencapai akhlakul karimah. Adapun tujuan utama dari pendidikan Islam adalah pembentukan akhlak yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, jiwa yang bersih, kemauan yang keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi. Dari sebaran angket yang penulis lakukan pada anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek mengenai kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama, dapat disimpulkan anak-anak mengetahui bahwa para orang tua mereka mengetahui akan pentingnya pendidikan agama sebagaimana yang disebutkan pada tabel berikut ini: Tabel 3.10. Anak-anak mengetahui Tingkat kesadaran orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. Tidak Mengetahui Ya Sangat Minim Tidak Sama Sekali 3 13 6 3 10 % 60 % 20 % 10 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek mengetahui tingkat kesadaran orang tua mereka mengenai pentingnya pendidikan agama dengen persentase tertinggi dengan menjawab ya yaitu 60%, dan yang menjawab minim hanya 20% dan yang menjawab Tidak mengetahui 10% dan tidak sama sekali 10% maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek mengetahui bahwa para orang tua sangat menyadari terhadap pentinggya pendidikan agama. Mengenai tingkat pengetahuan matreri pendidikan agama para orang tua menurut para anak, dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan pada anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek diketahui bahwa sebagaimana yang penulis paparkan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 11. Tingkat pengetahuan materi pendidikan agama para orang tua. No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Tinggi Rendah Biasa Saja 4 2 6 5 % 20 % 75 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek mengenai tingkat pengetahuan materi pendidikan agama para orang tua ialah Biasa saja dengan jumlah persentase yaitu 75% dan rendah dengan persentase yaitu 20% sedangkan yang menjawab biasa saja dengan jumlah persentase yaitu 5% maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar tingkat pengetahuan materi pendidikan agama para orang tua biasa saja Dari beberapa wawancara dan angket yang telah penulis sebutkan di atas dapat digambarkan bagaimana tingkat kesadaran orang tua di Gampong balee baroh Bluek terhadap pentingnya pendidikan agama bagi si anak namun untuk peningkatan pendidikan agama bagi anak selain dari faktor bimbingan dari orang tua, ada juga yang dapat meningkatkan pemahaman siswa yaitu dengan pelajaran yang di sukainya, maka dalam hal ini penulis menyebarkan angket dengan pertanyaan apakah para anak-anak menyukai pendidikan agama disekolah sebagian besar dari mereka menjawab sangat menyukai untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3. 12. Kesukaan anak-anak dalam mempelajari pendidikan agama di sekolah No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. Suka Sangat Menyukai Biasa saja Tidak Sama Sekali 2 15 6 2 5 % 75 % 15 % 5 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek sangat menyukai materi pendidikan agama di sekolah dengan jumlah persentase yaitu 75% dan biasa saja dengan persentase yaitu 15% sedangkan yang menjawab tidak suka dengan jumlah persentase yaitu 5% dan juga tidak sama sekali 5%, maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek sangat menyukai pendidikan agama di sekolah. Selain menyukai pendidikan agama yang diberikan di sekolah para anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek juga sangat menyukai pendidikan agama yang di ajarkan di pasantren hal ini terbukti dari hasil sebaran angket sebagaimana pada tabel berikut ini: Tabel 3. 13. Kesukaan anak-anak dalam mempelajari pendidikan agama di Pasantren No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. 4. Suka Sangat Menyukai Biasa saja Tidak Sama Sekali 2 15 6 2 5 % 75 % 15 % 5 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek sangat menyukai materi pendidikan agama yang diajarkan di pasantren dengen jumlah persentase yaitu 75% dan biasa saja dengan persentase yaitu 15% sedangkan yang menjawab tidak suka dengan jumlah persentase yaitu 5% dan juga tidak sama sekali juga 5%, maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek sangat menyukai pendidikan agama yang diselenggarakan di pasantren. Walaupun demikian anak-anak juga mengakui sangat bermanfaat ilmu pendidikan agama yang diterapkan disekolah hal ini terbukti dengan hasil sebaran angket yang penulis lakukan dengan para anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek sebagaimana yang penulis paparkan pada tabel berikut ini: Tabel 3. 14. Pendidikan agama yang di terapkan di sekolah bermanfaat bagi anak No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Tidak bermanfaat Sangat bermanfaat Biasa saja 2 17 6 5 % 75 % 20 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek mengakui materi pendidikan agama yang diajarkan di sekolah sangat bermanfaat dengen jumlah persentase yaitu 75% dan biasa saja dengan persentase yaitu 20% sedangkan yang menjawab tidak hanya 5%, maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek mengakui pendidikan agama yang diselenggarakan di sekolah sangat bermanfaat. Bimbingan belajar dari orang tua terhadap anak ini ternyata sangat penting mengingat anak seusia masih duduk di Sekolah dasar (SD) yang masih sangat lemah dan membutuhkan motivasi yang terus menerus serta arahan-arahan yang lebih baik ari orang tuanya. Apalagi sebagai orang tua dalam mengurus anaknya harus engetahui kelemahan-kelemahan yang di miliki oleh anak. Dan jalan yang harus di tempuh oleh orang tua adalah bimbingan secara intens dalam hal ini sektaris Gampong Balee Baroh Bluek menyebutkan bahwa ”Bibit tabiat tidak baik sudah ada dan dimulai anak sejak kecil. dengan demikian setiap anak memerlukan bimbingan dari orang tua. Dan orang tua harus memahami perkembangan tabiat anak. Mereka perlu menyelami jiwa anak mulai sejak kecil yang masih lemah dan membimbingnya hingga Dewasa” Anak yang selalu mendapatkan bimbingan belajar dari orang tua berbeda dengan anak yang jarang mendapat bimbingan belajar dari orang tuanya. perbedaan tersebut tidak hanya dilihat dari lamanya anak ketika belajar tapi juga bisa dilihat dari prilaku anak sehari-harinya ketika di rumah maupun di sekolah. Dan juga dilihat dari prestasinya di sekolah. Kebiasaan-kebiasaan yang baik yang dibentuk sejak lahir akan menjadi dasar pokok dalam pembentukan kepribadian anak. Apabila kepribadian dipenuhi oleh nilai agama, maka akan terhindarlah anak dari kelakukan-kelakuan yang tidak baik. Karena berkaitan dengan kewajiban orang tua untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan melibatkan anak serta anggota keluarga lainnya, mengenai kaidah-kaidah agama dan perilaku keagamaan. Fungsi ini mengharuskan orang tua sebagai tokoh inti dan panutan dalam keluarga untuk menciptakan iklim keagamaan dalam kehidupan keluarganya. Pentingnya pendidikan agama bagi anak sangat disadari para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek karena pendidikan agama adalah sebagai modal dasar dalam melakukan ibadah kepada Allah Swt, dan untuk menerapkannya dalam kehidupan didunia sesama makluk dan juga dalam ajaran Islam Allah telah mengatur semuanya. Maka peran yang dilakukan oleh orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek ialah memberikan anaknya untuk mengaji dan mengikuti setiap majelis ta’lim serta memberikan pemahaman-pemahaman agama. Para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek lebih mementingkan pendidikan agama bila dibandingkan dengan pendidikan yang lain. Keseriusan para orang tua terhadap pentingnya pendidikan agama pada anak didik bisa dilihat dari hasil bimbingan yang diberikan oleh para orang tuanya. dari hasil pengamatan peneliti, anak yang mendapatkan bimbingan secara intens dari orang tuanya dia belajar sangat teratur. Sebab orang tua tidak hanya membimbing pelajaran anaknya tapi juga membuatkan jadwal bagi anaknya kapan pelajaran dan kapan bermain. Para orang tua di Gampong Balee Baroh Bluek sebagian besar lebih mementingkan pengawasan belajar terhadap anaknya dalam mengawasi kegiatan belajar anak lebih mengutamakan bila dibandingkan dengan pekerjaan hanya sebahagian kecil saja yang lebih mementingkan pekerjaan hal ini diketahui dari hasil opserfasi dan wawancara yang penulis lakukan di Gampong Balee Baroh Bluek dengan Sektaris Gampong. D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Anak Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara wajar, kadang kala lancar ,kadang kala tidak ,kadang-kadang dapat cepat menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat susah dan sulit, dalam hal ini sangat terkadang semangatnya tinggi ada juga tidak kosentrasi dalam belajar yang diakibatkan oleh banyak faktor-faktor. Begitu juga dengan faktor yang dihadapi oleh anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek mengatakan faktor lingkunganlah yang mempengaruhi kesulitan belajar anak mengenai hal ini bisa dilihat pada tabel hasil sebaran angket yang penulis lakukan dengan para anak-anak di Gampong Balee Baroh Bluek sebagaimana yang tersebut pada tabel berikut ini: Dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan mengenai faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar rata-rata menjawab faktor kesulitan belajar adalah faktor lingkungan untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 15. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar Anak No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Tidak berminat Faktor lingkungan Faktor pemahaman 5 18 2 15 % 75 % 8 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 13 April 2011 Dari tabel di atas menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak di gampong Balee Baroh Bluek dalam belajar disebabkan oleh faktor lingkungan di mana faktor tersebut mencapai 75 % dan tidak berminat dengan persentase 15% sedikit sekali yang menjawab akibat dari faktor pemahaman dengan persentase 8%, maka dari hasil tabel diatas dapat simpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak yaitu disebabkan oleh faktor lingkungan. Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa kesulitan belajar anak di Masyarakat Desa Bale Baroh Bluek adalah akibat banyaknya waktu bermain-main dengan teman – teman di luar rumah sehingga lupa waktu belajar yang merupakan tugas pokok yang harus di laksanakan oleh anak-anak dan juga kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak untuk mengigatkan waktu belajar. Faktor-faktor belajar anak tidak terpecahkan karena anak tidak didampingi dalam melakukan kegiatan belajarnya, dari hasil sebaran angket diketahui bahwa sebagaimana yang tersebut pada tabel berikut ini: Tabel 3. 16. Anak-anak pernah memecahkan masalah belajar dengan para orang tua No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Ya Kadang-kadang Tidak 4 2 6 5 % 20 % 75 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari anak-anak Gampong Balee Baroh Bluek tidak pernah memecahkan masalah belajar dengan para orang tua dengan jumlah persentase yaitu 75% dan kadang-kadang mendampinginya dengan persentase yaitu 20% sedangkan yang menjawab ya yaitu 5% maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek tidak pernah memecahkan permasalahan belajarnya dengan para orang tua. Demikian kejadian di lapangan yang sering kita jumpai pada setiap anak didik dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitanya dengan aktifitas belajar .karena setiap orang tidak ada yang sama karena dengan perbedaan indifidu inilah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.dalam keadaan ini dimana anak didik tersebut tidak dapat belajar sebagaimana mestinya maka itulah yang dinamakan kesulitan belajar bagi seseorang. Kesulitan belajar anak ini tidak selalu di sebabkan karena faktor Intelegensi yang rendah yaitu kelainan mental akan tetapi dapat disebabkan oleh faktor non Intelegensi dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan dalam belajar. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Tiaman dan warga Gampong Bale Baroh Bluek “menyatakan bahwa faktor yang mempegaruhi kesulitan belajar anak Masyarakat Gampong Bale Baroh Bluek sangat tergantung kepada lingkungan karena dalam pergaulan anak –anak tersebut menonton TV, Surat kabar, Majalah, Buku-buku Komik yang ada di sekitar kita.” , lain halnya dengan hasil sebaran angket yang penulis lakukan dengan para anak-anak diketahui bahwa yang mempengaruhi dalam belajar adalah tidak adanya buku bacaan, untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. 17. Yang mempengaruhi anak dalam belajar No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Kurang memahami kalimat Tidak tau cara belajar Tidak adanya buku bacaan 3 7 15 8 % 15 % 77 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas menunjukkan yang mempengaruhi anak dalam belajar sebagian besar tidak adanya buku bacaan dengan jumlah persentase 77%, dan sebagian yang menjawab tidak tau cara belajar hanya menunjukkan beberapa persen yaitu 15 % dan sebagian kecil yang memahami kalimat dengan persentase 8%, maka dalam hal ini dapat disimpulkan yang dapat mempengaruhi anak dalam belajar yaitu tidak adanya buku bacaan. Maka hal ini sewajarnyalah para orang tua mengatasi setiap persoalan yang terjadi pada anak, dari hasil sebaran angket yang penulis lakukan mengenai mampukah para orang tua dalam mengatasi kesulitan belajar anak dari hasil sebaran angket penulis sajikan dalam bentuk tabel berikut ini yaitu: Tabel 3. 18. Orang Tua dalam mengatasi kesulitan belajar anak No Alternatif Jawaban F % 1. 2. 3. Dapat Tidak Biasa saja 2 15 6 5 % 75 % 15 % Jumlah 25 100 % Sumber Sebaran angket dengan para anak-anak pada Tanggal 18 April 2011 Dari tabel di atas diketahui bahawa sebagian besar dari orang tua Gampong Balee Baroh Bluek tidak sanggub dalam mengatasi kesulitan belajar anak dan biasa saja dengan persentase yaitu 15% sedangkan yang menjawab tidak suka dengan jumlah persentase yaitu 5% dan dapat mengatasinya yang paling rendah dengan persentase 5%, maka dari hasil sebaran angket ini dapat disimpulkan sebagian besar para orang tua di gampong Balee Baroh Bluek tidak sanggub mengatasi kesulitan belajar anak. Hal-hal itu akan menghambat kesulitan belajar apabila anak terlalu banyak waktu yang dipergunakan untuk itu,sehingga lupa akan waktu belajar .Apabila dari segi teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat lagi masuk kedalam jiwa si anak .Apabila anak suka bergaul dengan anak yang tidak bersekolah maka ia akan malas belajar, sebab cara hidup mereka yang bersekolah berlainan dengan yang tidak bersekolah. kewajiban orang tua adalah untuk mengawasi mereka sehigga tidak terpengaruh dalam pergaulan mereka. Sedangkan hasil wawancara penulis dengan Ibu Habsah “kesulitan belajar anak disebabkan karena faktor ekonomi orang tua karena ekonomi merupakan faktor kebutuhan yang harus kita penuhi karena tampa ekonomi upaya yang kita lakukan akan terhambat.” Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa Masyarakat Gampong Balee Baroh Bluek sebagian besar hidup digaris kemiskinan sehinga tidak dapat memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam belajar, sehingga motifasi dapat menurun dalam kegiatan belajar disebabkan minder akibat ketiadaan ekonomi sebagai penunjang. Ada juga faktor yang disebabkan oleh waktu yaitu Minimnya waktu dalam menyelesaikan tugas/ PR yang diberikan oleh pihak sekolah sebagai mana yang dikemukakan oleh Bapak M. Jabal Nur, SH. I, yaitu “anak sehabis pulang sekolah langsung melakukan pengajian sampai jam 5 dan hanya satu jam yang digunakan oleh anak-anak dalam bermain, habis makrib anak-anak melakukan pengajian sampai jam 10. 00 Wib, sehingga anak-anak telah tiba waktu tidur dan tidak sanggub melakuklan atau mengerjakan PR yang diberikan tugas oleh guru.” Sedangkan hasil wawancara penulis dengan Kaur Kesejahteraan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar anak ialah “akibat dari kemiskinan sehingga para orang tua tidak sanggub menyediakan Buku-Buku bacaan. yang berkaitan dengan materi yang diberikan oleh gurunya di sekolah.” E. Analisa Data dan Pembuktian Hipotesis. Data yang telah penulis temukan pada tempat penelitian sebagai mana yang terlihat pada tabel menunjukkan bahwa rata-rata mata pencaharian penduduk di Gampong bale baroh bluek ialah 85. 00 % bermata pencaharian sebagai petani/ buruh tani, ini merupakan suatu angka yang sangat besar .hal ini disebabkan karena tersedianya areal pertanian yang luas dan subur. Disamping itu bermata pencaharian yang lain seperti pegawai negeri ,dan pedagang, tukang, buruh , dan lain-lain, Cuma dibawah 5 % dan ada juga yang berkerja terdiri dari anak-anak dan orang tua yang sangat tua, dengan keadaan seperti ini, sementara pada tabel II menujukkan tingkat pendidikan orang tua Gampong Balee Baroh Bluek sangat rendah di mana rata-tara masyarakat berpendidikan SD dan SMP. Uraian hasil penelitian mengenai bentuk-bentuk kesulitan belajar anak sebagaimana yang telah penulis sebutkan pada tabel menunjukkan bahwa sebagian besar anak di Gampong Balee Baroh Bluek mereka Kesulitan dalam menabsirkan kalimat yang sedang dibacanya dengan persentasenya yaitu 65 % sedangakan kesulitan membaca dengan benar memiliki persentase 45 %, rata-rata kesulitan belajar anak-anak di gampong Balee Baroh Bluek menunjukkan ada 2 kesulitan yaitu: Kesulitan dalam menabsirkan kalimat yang sedang dibacanya dan kesulitan membaca dengan benar atau tidak bisa membaca sama sekali. Tingkat kesadaran orang tua gampong balee baroh bluek terhadap pentingnya belajar materi pendidikan agama bagi anak ini bisa dilihat pada tabel IV menunjukkan bahwa tingginya kesadaran para orang tua di gampong Balee Baroh Bluek terhadap pentingnya pendidikan materi agama yaitu mencapai 95 % disini jelas tergambar kan bahwa Orang tua menyadari akan sangat pentingnya pendidikan agama Islam bagi anak-anaknya dalam kehidupan Dunia dan juga untuk kehidupan di Akhirat kelak.ss Adapun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar anak di Gampong Balee Baroh Bluek diantaranya ialah terlalu banyak waktu yang disia-siakan oleh anak-anak karena terlalu banyak digunakan dalam bermain-main dengan para teman-temannya dan faktor waktu yang disediakan orang tua dalam membimbing anaknya sangat terbatas, kesulitan belajar yang terjadi digampong Balee Baroh Bluek dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempegaruhi kesulitan belajar anak Masyarakat Gampong Bale Baroh Bluek yaitu banyak dipengaruhi oleh lingkungan karena dalam pergaulan anak-anak tersebut sering menonton TV, Buku-buku Komik dan menghabiskan waktu dalam bermain dengan para teman-temannya.