SEJARAH SINGKAT LAHIRNYA LEMBAGA JABALNUR 'ILMI
BIDANG PERPUSTAKAAN
OLeh : Muhammad Jabal
Nur, SH,I
A. Pendahuluan
Sejak kita memasuki Sekolah
Dasar, rasanya sudah tidak asing dengan kata ‘perpustakaan’. Secara umum,
perpustakaan adalah suatu tempat dimana terdapat kumpulan buku-buku. Dalam
konteks pendidikan, buku-buku tersebut adalah buku-buku yang menunjang proses
pendidikan tapi jarang kita membacanya. Perpustakaan hanya menjadi tempat
kunjungan segelintir siswa. Prioritas kunjungan siswa ke perpustakaan berada
dibawah keinginan berkunjung ke kantin. Hal ini berlanjut hingga perguruan
tinggi artinya budaya membaca belum begitu tertanam pada mahasiswa dan
masyarakat.
Perpustakaan yang
ada tidak pernah seramai kantin atau
stadiun. Gairah membaca pada pelajar dan masyarakat belum tertanam. Begitu juga
dengan perpustakaan yang ada disekolah dan perguruan Tinggi biasanya setiap
pelajar dan mahasiswa mengunjungi perpustakaan ketika mendekati ujian atau
dalam penyusunan skripsi. Hal ini kadangkala diperparah dengan fasilitas perpustakaan
yang minim. Contohnya, buku-buku terbitan lama, rusak dan berdebu. Koleksi
perpustakaan kadangkala kurang lengkap, mulai buku-buku terbaru hingga jurnal
yang disediakan oleh pihak pustaka.
Nampaknya sampai hari ini perpustakaan belum populer, masih kalah
populer dengan profesi yang lain seperti Nonton bola, bertamasya (menghabiskan
hari libur) dan lain sebagainya, dengan kata lain masih dilihat dengan sebelah
mata. Banyak orang melihat perpustakaan hanyalah tempat menumpuk buku,
sewaktu-waktu boleh dipinjam dan dibaca.
Dengan lahirnya UU No. 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan, dimana Perpustakaan di kehendaki sebagai “lnstitusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dun rekreasi para pemustaka”. Dengan peraturan
perundangan tersebut bisa dikatakan seharusnya perpustakaan bukan lagi lembaga
pelengkap penderita, atau sekedar sarana pendukung tetapi adalah lembaga yang
harus dan layak dikembangkan secara mandiri sebagai institusi profesional
dengan sistem yang baku.
Oleh karena dapat berperan aktif sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa.
Untuk itulah bagaimana upaya menjadikan perpustakaan sebagai bagian hidup keseharian
guna mewujudkan masyarakat pembelajar yang nantinya dapat mencerdaskan
kehidupan Bangsa.
Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsi di
atas perpustakaan Jabalnur Ilmi tidak dapat berjalan sendiri tanpa ada dukungan
dari berbagai pihak, baik masyarakat umum maupun pemerintah daerah, hal
ini sesuai dengan amanat Undang-undang Perpustakaan Nomor : 43 Tahun 2007 Pasal 8 huruf a
s/d f yang berbunyi sebagai berikut
:
Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
kabupaten/kota berkewajiban :
- Menjamin penyelenggaraan dan pengembangan perpustakaan di daerah;
- Menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di wilayah masing-masing;
- Menjamin kelangsungan penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar masyarakat;
- Menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan;
- Memfasilitasi penyelenggaraan perpustakaan di daerah ; dan
- Menyelenggarakan dan mengembangkan perpustakaan umum daerah berdasar kekhasan daerah sebagai pusat penelitian dan rujukan tentang kekayaan budaya daerah di wilayahnya.
Dari point-point yang telah disebutkan diatas
kita ketahui bahwa peran Pemerintah Daerah sangat besar terhadap perkembangan
perpustakaan umum di daerahnya, selain adanya dukungan yang kuat dari
masyarakatnya. Hal inilah kiranya yang dapat mendorong perlunya pemikiran
oleh masyarakat dan Pemerintah Profinsi dan Kabupaten untuk memberi dukungan
dalam pengembangan pustaka, agar perpustakaan umum yang ada di Kabupaten Pidie
dan khususnya perpustakaan Jabalnur Ilmi hendaknya dapat kita sesuaikan dengan Standar Nasional Perpustakaan, yang
akhirnya Perpustakaan Umum Jabalnur Ilmi dapat berkiprah sebagai wahana
pembelajaran sepanjang hayat yang mampu mengembangkan potensi masyarakat
Indonesia umumnya khususnya masyarakat Aceh serta mampu sebagai pusat
pelestarian kekayaan budaya bangsa, khususnya Budaya Aceh.
Tapi kenyataan yang terjadi masyarakat
lndonesia pada umumnya dan masyarakat aceh khususnya belum begitu kenal akan
pustaka bahkan lebih senang menonton dibandingkan dengan membaca, masyarakat
masih mengatakan buku Rp.45.000,- dianggap mahal. Andaikan perpustakaan ada
dimana-mana dan masyarakat banyak mau membaca insya Allah Negara semakin maju
dan berkembang karena semua masyarakatnya memiliki Ilmu akan tetapi kenyataan
yang ada perpustakaan hanya dimiliki
oleh sekolah dan perguruan tinggi itupun buku bacaan yang disediakan sangat
terbatas terlepas dari berbagai macam alasan dan bahkan umumnya di aceh TK, SD,
MTsN, MTsS, dll. hampir semua tidak memiliki pustaka hal ini merupakan ancaman
kebodohan terhadap generasi bangsa yang nantinya menjadi generasi peniru bukan
untuk ditiru atau menjadi generasi kelam karena tidak memiliki Ilmu sementara
perkembangan zaman dari segala bidang terus meningkat dan aliran budaya asing
tak bisa dibendung kita hanya bisa menunggu apa yang akan datang kitapun
terpengaruh olehnya tanpa pertimbangan karena kita tidak memiliki ilmu.
Akibat dari
perkembangan teknologi lalu Internet pun muncul dengan berbagai macam
programnya yang kalau menurut pendapat saya Internet adalah Pustaka raksasa
yang menyediakan berbagai macam materi bacaan mulai dari “a” sampai pada
pengetahuan seks dan Internet merupakan ajang mencari uang para ahli Internet
dengan menawarkan berbagai macam situs yang disukai masyarakat yang tak
menghiraukan efek dari padanya, yang imbasnya dirasakan oleh anak –anak dan
orang tua, mengapa tidak..? ketika sianak meminta izin ke warnet dengan alasan
untuk membaca, dalam pengamatan yang penulis lakukan sesampai di warnet bukan
bacaan yang bermanfaat yang dia baca melainkan ada yang main Gem dan ada yang
membuka situs porno memang ada peraturan yang ditempelkan disetiap kamar warnet
diantaranya untuk anak-anak dibawah umur untuk didampingi oleh wali atau orang
tua tapi kenyataannya tak satu persentasepun ada orang tua yang mendampingi
anaknya dalam memainkan internet sehingga anak-anak bisa bebas dalam membuka
situs-situs porno, dengan keadaan seperti ini akan dapat merusak moral sianak.
Kegelisahan
orang tua terhadap anaknya yang
menghabiskan waktu di Internet dengan alasan membaca atau mencari bahan
semakin meningkat. Apa yang diresahkan oleh orang tua terhadap anaknya yang
menghabiskan waktu di Internet…? Yang ditakutkan orang tua adalah anaknya
sewaktu ke Internet bukan membuka bahan bacaan yang memang dibutuhkan dan
berkaitan dengan meteri
pelajarannya di sekolah melainkan
mengakses situs yang berbaur porno, yang tidak sesuai denga akidah dan moral anak karena pada diri setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk
meniru, dengan dorongan ini anak dapat melakukan sesuatu yang melanggar dengan
hukum Agama dan hukum Negara.
Masa ini juga merupakan masa sensitif bagi
anak, sebab apa yang dilihat dan apa yang didengarnya akan selalu ditiru tanpa
mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam hal ini sangat diharapkan kewaspadaan
serta perhatian yang besar dari orang tua, karena masa meniru ini secara tidak
langsung turut membentuk watak anak dikemudian hari.
Maka dalam keadaan seperti ini peran pustaka
sangat penting untuk memajukan ilmu pengetahuan bagi sianak dalam mengatasi
berbagai persoalan yang timbul sebagaimana yang telah penulis sebutkan diatas
tadi dengan membaca maka sianak akan tau
dan akan menambahkan ilmu satu kalimat saja yang dibaca akan memberi
manfaat padanya.
Dalam kehidupan dan perkembangan dunia,
bahkan perkembangan disuatu Negara ilmu merupakan modal utama dalam berbagai
bidang begitu juga dalam menciptakan generasi penerus bangsa agar dapat menjadi
generasi pembanggun Negara bukan penghacur Negara, maka dalam hal ini Ilmu
sangat diperlukan, salah satu cara untuk mendapatkan ilmu yaitu dengan membaca
dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat peristirahatan, baik dalam
berdiskusi maupun dalam membaca dengan membaca kita pasti akan tau artinya
dengan kita sudah mengetahuinya berarti kita sudah punya ilmu.Banyak yang
mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Memang tak terbantahkan, buku
adalah jendela dunia. Dengan membuka buku berarti kita membuka jendela dunia
dan kita bisa melihat keluar, sesuatu yang baru atau pemandangan yang berbeda dengan
apa yang ada di pikiran kita saat ini. Membaca buku adalah kita telah menyelami
dunia lain, yaitu sebuah dunia yang ada di dalam pikiran orang lain. Sementara
setiap orang memiliki dunia yang berbeda. Dengan membaca buku kita akan
menyelami berbagai dunia orang lain yang akan memberikan kita
kebijaksanaan dan wawasan yang lebih
mendalam dalam menghadapi dua kehidupan baik kehidupan di Dunia dan kehidupan
kita diakhirat kelak.
Tidak ada, satu buku pun yang pernah ditulis
di dunia yang tidak membawa manfaat. Setiap buku akan membawa manfaat kepada
kita jika kita mampu menangkap makna dan hikmah. Jika kita masih kesulitan
menangkap makna dan hikmah dari suatu buku, berarti kita harus meningkatkan
keterbukaan pikiran kita. Hikmah dan makna sebuah buku tidak akan masuk ke
dalam pikiran yang tertutup.Satu-satunya buku yang tidak membawa manfaat adalah
buku yang tidak pernah kita baca. Sekali kita membaca buku, maka makna dan
hikmah buku tersebut bisa masuk ke dalam pikiran kita jika pikiran kita
terbuka.
B. Permasalahan.
Akibat
dari kegelisahan orang tua dengan kemajuan teknologi, internetpun muncul yang
sebagaian orang menganggap itu juga sebuah perpustakaan, memang benar akan
tetapi pustaka yang tak terkontrol dimana para pelajar semaunya saja meng akses
situs yang berbaur porno dan melanggar dengan akidah anak.
Kenyataan
yang dihadapi pada kondisi masyarakat sekarang adalah “kemiskinan dan
ketidakberdayaan”, untuk membeli buku dengan harga yang terjangkau. Hal ini
juga di dukung dengan maraknya totonan yang disediakan melalui media televisi,
membuat diri manusia menjadi terlena untuk melakukan kegiatan membaca.
Sementara
pada ranah kehidupan sosial, para pengelola pemerintahan yang berada pada
tingkat yang paling bawahpun belum banyak tergugah untuk ikut membantu
menyediakan ruang tunggu yang dilengkapi dengan “bilik bacaan”, yang berisi
informasi yang dapat dibaca oleh setiap pengunjung yang datang ke institusi
tersebut, sambil menunggu giliran dalam pengurusan suatu kepentingan.
B. Fungsi dan Tujuan di dirikannya Pustaka Jabalnur Ilmi.
Bila kita
mencermati dan membandingkan, minat baca masyarakat pada saat ini, secara
kuantitas dapat dikatakan sangat minim, dan bagaimana untuh membudayakan
masyarakat dalam membaca. Mengingat pengertian minat baca secara umum adalah
dorongan yang timbul dan adanya keinginan yang besar pada diri manusia guna
mengetahui informasi yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut, bagaimana upaya
kita saling mendorong dan menciptakan iklim bahwa, membaca merupakan kebutuhan
yang amat mendasar, setelah pangan, sandang dan papan.
Perpustakaan Umum mempunyai peran sangat
strategis dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sebagai wahana
belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam
mendudkung penyelenggaraan pendidikan nasional, serta merupakan wahana
pelestarian kekayaan budaya bangsa, hal ini sesuai dengan apa yang telah
diamanatkan oleh Undang-undang Dasar 1945 yaitu sebagai wahana mencerdaskan
kehidupan bangsa. Selain amanat sebagaimana tertuang dalam Undang-undang 1945,
Perpustakaan Umum juga mempunyai beberapa fungsi strategis dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat :
- Fungsi Perpustakaan Umum sebagai tempat pembelajaran seumur hidup (life-long learning). Perpustakaan Umumlah tempat dimana semua lapisan masyarakat dari segala umur, dari balita sampai usia lanjut bisa terus belajar tanpa dibatasi usia dan ruang-ruang kelas. Banyak program pemerintah, seperti pemberantasan buta huruf dan wajib belajar, akan jauh lebih berhasil seandainya terintegrasi dengan Perpustakaan Umum. Bila di sekolah orang diajar agar tidak buta huruf dan memahami apa yang dibaca. Maka di Perpustakaan Umum, orang diajak untuk terbuka wawasannya, mampu berpikir kritis, mampu mencermati berbagai masalah bersama dan kemudian bersama-sama dengan anggota komunitas yang lain mencarikan solusinya. Tugas Perpustakaan Umum membangun lingkungan pembelajaran (learning environment) dimana anggota komunitas pemakainya termotivasi untuk terus belajar dan terdorong untuk berbagi pengetahuan. Dalam konsep manajemen modern, hal ini disebut dengan Knowledge Management.
- Fungsi Perpustakaan Umum sebagai katalisator perubahan budaya. Perubahan perilaku masyarakat pada hakikatnya adalah perubahan budaya masyarakat. Perpustakaan Umum merupakan tempat strategis untuk mempromosikan segala perilaku yang meningkatkan produktifitas masyarakat. Individu komunitas yang berpengetahuan akan membentuk kelompok komunitas berpengatahuan. Perubahan pada tingkat individu akan membawa perubahan pada tingkat masyarakat. Komunitas yang berbudaya adalah komunitas yang berpengetahuan dan produktif. Komunitas yang produktif mampu melakukan perubahan dan meningkatkan taraf hidupnya menjadi lebih baik.
- Fungsi Perpustakaan Umum sebagai agen perubahan sosial. Idealnya, Perpustakaan Umum adalah tempat dimana segala lapisan masyarakat bisa bertemu dan berdiskusi tanpa dibatasi prasangka agama, ras, kepangkatan, strata, kesukuan, golongan, dan lain-lain. Perpustakaan Umum sangat strategis dijadikan tempat anggota komunitas berkumpul dan mendiskusikan beragam masalah sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Disini, perpustakaan tidak hanya menyediakan ruang baca, tetapi juga menyediakan ruang publik bagi komunitasnya untuk melepas unek-uneknya dan kemudian berdiskusi bersama-sama mencari solusi yang terbaik. Tugas pustakawanlah untuk mendokumentasikan semua pengetahuan publik yang dihasilkan dan menyebarluaskan ke anggota komunitas yang lain. Seorang pustakawan dituntut tidak hanya mampu mengolah informasi, tetapi juga harus punya kepekaan sosial yang tinggi dan skill berkomunikasi yang baik.
- Fungsi Perpustakaan Umum sebagai jembatan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah. Dari semua pengetahuan komunitas yang didokumentasikan di Perpustakaan Umum, fungsi perpustakaan berikutnya adalah melakukan kemas ulang informasi, kemudian memberikan kepada para pengambil keputusan sebagai masukan dari masyarakat. Dengan begini masyarakat akan punya posisi tawar yang lebih baik dalam memberikan masukan-masukan dalam pengambilan kebijakan public
Agar tujuan pentingnya meningkatkan budaya
baca secara umum dapat terpenuhi, maka perlu:
- Terwujudnya kebiasaan membaca pada setiap diri manusia yang ingin maju dengan kebudayaan tinggi.
- Menumbuhkan dan memupuk kepada setiap diri manusia untuk selalu menggali ilmu pengetahuan agar bermanfaat pada proses reproduksi dari suatu ide/ gagasan baru, yang pada akhirnya dalam aplikasi lapangan melalui hasil kajian tersebut dapat dimanfaatkan oleh mereka yang berminat dan atau dapat berguna bagi masyarakat luas.
Adapun tujuan berdirinya Pustaka Jabalnur Ilmi (Buket
Cahaya Ilmei) ialah :
- Tujuan Umum yaitu ” untuk mempermudah setiap siswa, mahasiswa, para guru dan masyarakat yang ingin membaca dalam mendapatkan buku bacaan yang diperlukannya”.
- Tujuan Khusus yaitu :
a.
Membantu Mahasiswa
dalam menyelesaikan Tugas akhir atau Skripsi yang ditugaskan oleh Perguruan
Tinggi atau Universitas.
b.
Membantu Mahasiswa dan
siwa dalam mencari bahan untuk pembuatan proposal atau karya tulis yang di
tugaskan oleh para guru.
c.
Memotivasi masyarakat
dan Pegawai pemerintah terhadap kegiatan membaca ketika ada waktu luang.
C. Tempat atau Alamat Pustaka Jabalnur Ilmi.
Adapun tempat atau Alamat Perpustakaan
Jabalnur Ilmi (Buket Cahaya Ilmei) ialah
terletak di Gampong Bale Baroh
Bluek, Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie, Jalan Universitas Jabal Ghafur No. 04.
Adapun alasan Pemilihan Tempat ialah:
1.
Terletak di tengah-tengah pemukiman penduduk yang
sangat padat dan manyoritas masyarakatnya Miskin (tidak mampu membeli buku).
2.
Jauh dengan ibu Kota
Kabupaten atau Perpustakaan dan Arsip Kabupaten yang ada di Tijue sehingga
sukar di jangkau oleh siswa dan masyarakat banyak
3.
Di kelilingi oleh
Sekolah, Perguruan Tinggi dan Pasantren/
Dayah seperti :
No
|
Nama Sekolah /
Perguruan Tinggi/ Pasantren atau Dayah
|
Jarak dengan
Pustaka (Km)
|
Ket
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Pasantren Tungkop
|
2 Km
|
|
2
|
Pasantren Hj. Maryam
|
2,5 Km
|
|
3
|
Pasantren Ilot
|
1,5 Km
|
|
4
|
Dayah Malikul Mukmin
|
700 M
|
|
5
|
Dayah Landen
|
720 M
|
|
6
|
Dayah Gapui
|
2 Km
|
|
7
|
Dayah Lhok Kaju
|
2 Km
|
|
8
|
Perguruan Tinggi Al-Hilal Sigli
|
8 Km
|
|
9
|
Universitas Jabal Ghafur
|
3 Km
|
|
10
|
Yayasan Sukma
|
4 Km
|
|
11
|
SMA Negeri 1 Indrajaya
|
2 Km
|
|
12
|
SMA Negeri 2 Indrajaya
|
1,5 Km
|
|
13
|
SMA 1 Peukan Baro
|
4,5 Km
|
|
14
|
SMP
Negeri 1 Garot
|
1 Km
|
|
15 | Para Majelis Ta'lim d Kecamatan Indrajaya | ||
16
|
SMP
Negeri 3 Indrajaya
|
500 M
|
|
17
|
SMP 1
Mila
|
4 Km
|
|
18
|
SMP 2
Mila
|
4,5 Km
|
|
19
|
SMP 1
Peukan Baro
|
5 Km
|
|
20
|
SD
Negeri Caleue
|
3,8 Km
|
|
21
|
SD
Negeri Bleuek Grong-grong
|
600 M
|
|
22
|
SD
Negeri 2 Bluek Ulee Gampong
|
600 M
|
|
23
|
SD
Negeri 1 Lhok Kaju
|
600 M
|
|
24
|
SD
Negeri 1 Garot
|
2,5 KM
|
|
25
|
SD
Negeri 2 Garot
|
2,5 Km
|
|
26
|
SD
Negeri Bluek Glecut
|
200 M
|
|
27
|
SD
Negeri Pante Garot
|
2,5 Km
|
|
28
|
SD
Negeri Gapui/ Suwiek
|
1 Km
|
|
29
|
SD
Negeri Tungkop Jaya
|
700 M
|
|
30
|
SD
Negeri 1 Peukan Baro
|
4,1 Km
|
|
31
|
SD
Negeri Gapui
|
1,5 Km
|
|
32
|
SD
Negeri Garot Cut
|
2,5 Km
|
|
33
|
SD
Negeri Mesjid Lhok Kaju
|
2 Km
|
|
34
|
MIN
Garot
|
2,5 Km
|
|
35
|
MIN
Gapui
|
1 Km
|
|
36
|
MIN
Krueng Seumideun
|
1,5 Km
|
|
37
|
MIN
Cempala Kuneng
|
2 Km
|
|
38
|
SD
Negeri Burok
|
2 Km
|
|
39
|
SD
Negeri Ilot
|
2 Km
|
D. Buku- Buku yang disediakan.
Adapun Buku-Buku yang disediakan oleh Pustaka
Jabalnur Ilmi ialah semua jenis Buku
atau Bacaan dan Kitap-kitab.
E. Strategi
pengembangan perpustakaan Jabalnur Ilmi.
Adapun strategi dalam
pengembangan perpustakaan Jabalnur Ilmi ialah:
1. Pembaruan dan peningkatan koleksi
buku-buku sehingga pelajar dan Masyarakat tidak merasa bosan dengan koleksi
yang itu-itu saja.
2. Menyebarluaskan kegiatan perpustakaan
ke media maupun para donator yang mau menyumbang.
3. Membuat dan mengirimkan proposal
ke penerbit, majalah maupun Yayasan-yayasan yang bergerak di bidang perbukuan.
4. Merangsang para anggota Pustaka (
Pembaca ) yaitu dengan membuat perlombaan-perlombaan yang berkaitan dengan Pendidikan seperti, Jurnal, Cerpen, Perlombaan
menggambar, Puisi dan lain-lain yang
akan dilaksanakan pada memperingati Ulang Tahun Pendidikan setiap Tahunnya dan memberikan hadiah kepada
para anggota pembuat Jurnal, Cerpen, menggambar, Puisi yang hasil terbaik.
5. Meminta sumbangan/ hadiah kepada
anggota pustaka yang telah lulus sarjana ( apa bila ia mahasiswa ) untuk
membelikan satu buku bacaan ( penentuan buku apa yang akan di hadiahkan
tergantung kesarjanaan apa yang ia miliki).
6. Memberikan kepada setiap pembaca
Kartu anggota pustaka yang berlaku seumur hidup tujuannya ialah agar si pembaca
terikat hati dan batinnya dengan perpustakaan Jabalnur Ilmi dan apa bila suatu
saat dia menjadi orang sukses maka ia akan merasa bertanggung jawab dan
kepeduliannya terhadap pustaka yang pernah membuat ianya menjadi pintar dan
berilmu.
F. Sistem dan
Pelayanan yang ada di Perpustakaan Jabalnur Ilmi.
Adapun
sistem pelayanan di perpustakaan Jabalnur Ilmi ialah sebagai berikut:
1. Setiap pembaca yang ingin
meminjamkan buku harus memiliki Kartu anggota Pustaka.
2. Kepada setiap anggota yang
meminjamkan/ menyewa buku membayar uang
sewaan dengan satu buku Rp. 2000 dan tiga buku Rp. 5000,-
3. Kepada setiap pembaca memberi
imfaq sesuka hati di loket sewaktu masuk kedalam ruangan perpustakaan.
G. Visi dan Misi
Pustaka Jabalnur Ilmi.
1. Visi
a. Mencerdaskan anak Bangsa
b. Meningkatkan Minat dan Budaya
Baca Pelajar dan Masyarakat.
2. Misi.
a. Menjadikan perpustakaan Jabalnur
Ilmi sebagai tempat menggali Ilmu dan pengetahuan.
b. Menjadikan kegiatan membaca
masyarakat aceh sebagai kebutuhan pokok dalam kesehariannya